Senangnya Dapat Donasi dari FeminaGroup
Awalnya kami mengirimkan email ke salah satu pegawai di Femina Group 'bagaimana caranya bisa mendapatkan bantuan donasi.' Alhamdulillah ditanggapi dengan baik oleh pihak Femina Group.
Profil Rumah Baca Cibiru
Taman baca diharapkan mampu menyediakan sumber-sumber pengetahuan bagi anak-anak usia sekolah. Selain itu, taman baca Bambu Biru dapat meningkatkan minat baca masyarakat secara umum.
Inilah Donatur Rumah Baca Bambu Biru
Donasi Rumah Baca Bambu Biru diperoleh dari berbagai bantuan, baik dari rekanan rumah baca, lembaga, maupun donasi individu. Berikut adalah pemberi donasi Bambu Biru.
Berbagi Buku, Berbagi Cerita
Rumah Baca, bagi saya adalah salah satu cara untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hak merengkuh pengetahuan.
Bakiak di Kampung Egrang
Kawan, tahukah kamu permainan tradisional bakiak? Apa enggak tahu? Ya Bakiak mungkin sudah jarang dimainkan pada era sekarang.
Kamis, 26 Mei 2016
Lomba Permainan Tradisional Rumah Baca Bambu Biru
Jumat, 20 Mei 2016
Egrang Permainan Tak Tergerus Oleh Jaman : Catatan Rumah Baca Bambu Biru
Minggu, 15 Mei 2016
Permainan Tradisional yang Dirindukan
Terima Kasih Kinania, Sahabat Rumah Baca Bambu Biroe
(Permainan Tradisional) Engrang dan Makna Permainannya
Ifram Purnama Wira
Kamis, 05 Mei 2016
Senangnya Mendapat Donasi Buku dari Femina Group
Sejak didirikan, Rumah Baca Bambu Biru terus menambah koleksi bukunya dari berbagai bantuan, baik dari rekanan rumah baca, lembaga, maupun donasi individu. Untuk mendapatkan buku tentu saja melalui beberapa usaha, kita tidak bisa hanya diam berpangku tangan. Berbagai cara harus dilakukan demi perkembangan Rumah Baca yang kita kelola. Kalau bantuan buku dari rekanan rumah baca biasanya tak terlampau mengalami kesulitan, karena rumah baca lainnya dengan baik hati akan menyumbangkan buku kepada kita. Seperti yang dilakukan Sanggar Rumah Baca Cemara, melalui Kang Sandi, juga ada bantuan lain dari relawan lain seperti Kang Iponk. Mereka rutin menambah koleksi di Rumah Baca Bambu Biru. Banyak pihak lainnya di Sukabumi yang membantu Rumah Baca Bambu Biru. Bahkan KEpala Desa Cicantayan juga membantu kegiatan Rumah Baca Bambu Biru.
Selasa, 03 Mei 2016
Catatan Hari Pendidikan Nasional dari Rumah Baca Bambu Biru
RumahBaca Bambu Biru
Minggu, 01 Mei 2016
Pendidikan untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Menyiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar
SAHABAT KELUARGA – Mental anak perlu dipersiapkan sebelum dia masuk ke sekolah. Apa saja langkahnya?
Pertama, sering-seringlah mengajak anak berkunjung ke lingkungan di luar rumah. Tujuannya agar anak terbiasa dengan lingkungan yang ada, misalnya diajak ke pasar, warung atau ke tetangga sekitar.
”Dorong anak Anda berkenalan dan minta ia memerhatikan kegiatan yang sedang dilakukan di pasar atau warung,” kata psikolog anak, Puji Lestari Prianto, M.Psi, seperti dikutip dari modul PAUD, Kemdikbud.
Kedua, perbanyak komunikasi dengan anak. Misalnya, tanya tentang kegiatan selama satu hari. Hargailah setiap jawaban anak. Hindari pertanyaan yang diajukan bertubi-tubi, karena akan membuat anak kesal dan akhirnya tidak mau bercerita.
Ketiga, berkunjunglah ke sekolah dasar (SD) dekat rumah atau SD yang akan dituju kelak. Berkenalanlah dengan guru-guru di sana. Hal ini berguna, agar anak tidak malu dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Keempat, ajak anak menyalurkan kegiatan fisik secara terarah, seperti berlari, memanjat pohon, atau meniti trotoar di pinggir jalan. Kelima, perbanyak kegiatan yang menunjang perkembangan motorik halus, seperti bermain tanah liat, membuat tulisan di atas pasir atau tepung dengan menggunakan jari tangan, membantu ibu memeras santan dan lain sebagainya.
Jangan lupa, tanamkan tanggung jawab dan kemandirian pada anak. ”Misalnya, selesai makan, mintalah agar anak langsung membawa piring ke dapur, atau mintalah ia membereskan mainan setiap kali selesai bermain,” kata Puji.
Pada awalnya, ibu dan ayah memberi contoh, kemudian mereka melakukan bersama anak, selanjutnya biarkan anak melakukan sendiri. ”Sehingga lama kelamaan, anak akan terbiasa dan tidak selalu minta tolong ibu dan ayah maupun orang dewasa lainnya,” kata Puji.
Keenam, ciptakan kondisi belajar sambil bermain, sehingga anak berpendapat bahwa belajar itu menyenangkan. Ketujuh, hargai setiap karya anak. Ungkapan pujian untuk anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Hindari sikap menyalahkan, karena hal itu akan mengecilkan hati anak dan membuat anak tidak merasa dihargai hasil karyanya, sehingga anak ogah berkarya lagi.
Kedelapan, cobalah selalu menjawab setiap pertanyaan anak. Jika ibu dan ayah tidak tahu, katakanlah secara terus terang dan segera mencari jawabannya.
Terakhir, ayah ibu boleh memperkenalkan anak dengan kegiatan menulis, membaca dan berhitung untuk membantu perkembangan kemampuan dasar anak. Lakukan kegiatan tersebut secara menyenangkan dan sambil bermain. *
Hal-hal yang Harus Dihindari:
- Memaksa anak belajar menulis, membaca, atau berhitung di saat anak belum siap.
- Menuntut terlalu tinggi pada anak. Misalnya, anak harus bisa menulis dengan rapi, sehingga jika terjadi kesalahan, anak harus menghapus dan mengulangnya kembali sampai betul.
- Menyempurnakan hasil karya anak, karena ayah dan ibu tidak puas dengan hasil karya anak. Cara ini sungguh tidak bijak, karena dapat membuat anak menjadi kecil hati. *Bunga Kusuma Dewi
Sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=2989http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=2989
Bila Anak Gemar Membuat Coret-coret (2)
Bila Anak Gemar Membuat Coret-coret (1)