Kawan, tahukah kamu?
Dibalik permainan Congklak ternyata mengadung filosofi yang indah dari
nilai kebudayaan bangsa Indonesia. Biji congklak yang dikumpulkan dari
lubang-lubang kecil ke lubang yang paling besar adalah simbolisasi dari padi
atau hasil tanam penduduk desa. Kemudian dipanen dan disimpan ke dalam lumbung
untuk persediaan bahan pangan penduduk.
Masih ingat berapa jumlah lubang kecil di masing-masing sisi?
Ada 7 lubang dan masing-masing berisi 7 biji. 7 adalah jumlah hari dalam
satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama. Artinya, tiap
orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.
Ketika biji diambil dari satu lubang, ia mengisi lubang yang lain, termasuk
lubang induknya. Pelajaran dari fase ini adalah, tiap hari yang kita jalani,
akan mempengaruhi hari-hari kita selanjutnya, dan juga hari-hari orang lain.
Apa yang kita lakukan hari ini menentukan apa yang akan terjadi pada masa depan
kita. Apa yang kita lakukan hari ini bisa jadi sangat bermakna pula bagi orang
lain.
"Biji diambil, kemudian diambil lagi, juga berarti bahwa hidup itu harus memberi dan menerima. Tidak bisa mengambil terus, kalau tidak memberi."
Biji diambil satu persatu, tidak boleh semua sekaligus. Maksudnya, kita
harus jujur untuk mengisi lubang kita. Kita harus jujur mengisi hidup kita.
Satu persatu, sedikit demi sedikit, asalkan jujur dan baik, lebih baik daripada
banyak namun tidak jujur. Satu persatu biji yang diisi juga bermakna bahwa kita
harus menabung tiap hari untuk hari-hari berikutnya. Kita juga harus mempunyai
“simpanan/tabungan”, yaitu biji yang berada di lubang induk.
Strategi diperlukan dalam permainan ini agar biji kita tidak habis diambil
lawan. Hikmahnya adalah, hidup ini adalah persaingan, namun bukan berarti kita
harus bermusuhan. Karena tiap orang juga punya kepentingan dan tujuan yang
(mungkin) sama dengan tujuan kita, maka kita harus cerdik dan strategis.
Pemenang adalah yang jumlah bijinya di lubang induk paling banyak,
maksudnya adalah mereka yang menjadi pemenang/ mereka yang sukses adalah mereka
yang paling banyak amal kebaikannya. Mereka yang banyak tabungan kebaikannya,
mereka yang menabung lebih banyak, dan mereka yang tahu strategi untuk
mengumpulkan rezeki.
Sedangkan dari pendidikan bagi anak,
permainan coklak dapat dijadikan media pendidikan Matematika kelas I yang masih
transisi dari TK ke SD. Karena dapat memperkenalkan metode berhitung dengan
memakai media permainan ini.
Selain juga dapat memberikan pendidikan
saling menghargai sesama teman karena bergantian mengisi lubang congklak.
Mereka juga dilatih sabar mengisikan congklak dengan hati-hati, satu per satu.
Dari berbagam makna filosfi yang ada
pada seni permainan tradional ini Anda akan diajak untuk memahami bersabar,
berpikir, dan ulet dalam proses hidup dan kehidupan dalam mencapai puncak akhir
kehidupan yang di simbolkan dengan terpenuhinya lubang besar atas biji-biji
congklaknya.
0 komentar:
Posting Komentar