Minggu, 01 Mei 2016

Bila Anak Gemar Membuat Coret-coret (2)



Bila Anak Gemar Membuat Coret-coret (2)
SAHABAT KELUARGA – Kegemaran mencoret anak bisa menimbulkan masalah, ketika anak mulai menuangkan coretannya tersebut pada dinding rumah. Bagaimana orang tua harus bersikap? Menurut psikolog anak, Agustina Hendriati, Msc, Psi, ada beberapa catatan dari kegiatan anak mencoret di dinding.
Jika orang tua marah dengan aktivitas anak tersebut, dampaknya anak nantinya menjadi pribadi yang tidak ekspresif, suka merasa bersalah dan takut untuk berinisiatif. Sementara, jika dibiarkan mencoret di mana saja, hal tersebut bisa membuat anak nantinya menjadi pribadi yang permisif (serba boleh).
Idealnya, orang tua menyediakan tempat untuk anak menyalurkan kegemaran mencoret sebebas mungkin.
Beberapa hal perlu diperhatikan orang tua, bila anak memiliki kegemaran mencoret, antara lain, pertama, anak belum bisa membedakan tempat yang boleh dan tak boleh dipakai untuk mencoret. Sehingga, wajar jika anak kerap mencoba menggoreskan alat tulisnya ke dinding.
Untuk memfasilitasinya, pilihlah satu ruangan atau dinding di rumah yang boleh dijadikan media mencoret. Ruangan tersebut mungkin saja berada di belakang rumah, sehingga tidak menganggu keindahan rumah. Jika tidak memungkinkan, tempelkan kertas buram di dinding atau lapisi tembok dengan kertas, sehingga anak menggunakan media kertas tersebut untuk mencoret dan dinding aman dari coretan.
Kedua, berikan penjelasan secara rinci tempat yang boleh dan tak boleh dipakai untuk mencoret. Misalnya, “Adik mencoretnya di kertas atau papan tulis saja ya. Kalau di dinding ruang tamu, nanti kotor, kan malu kalau ada tamu.” Penjelasan seperti ini dilakukan setiap kali anak ingin melakukan aktvitasnya. Lambat laun, anak akan tahu tempat untuk mencoret.
Ketiga, pilihlah alat tulis yang aman untuk anak, karena di usia lima tahun ke bawah,  anak masih suka memasukkan benda yang dia pegang ke dalam mulutnya. *Bunga Kusuma

0 komentar:

Posting Komentar