Rabu, 15 Juni 2016

Filosofi Congklak

Kawan, tahukah kamu? 
Dibalik permainan Congklak ternyata mengadung filosofi yang indah dari nilai kebudayaan bangsa Indonesia. Biji congklak yang dikumpulkan dari lubang-lubang kecil ke lubang yang paling besar adalah simbolisasi dari padi atau hasil tanam penduduk desa. Kemudian dipanen dan disimpan ke dalam lumbung untuk persediaan bahan pangan penduduk.


Masih ingat berapa jumlah lubang kecil di masing-masing sisi?
Ada 7 lubang dan masing-masing berisi 7 biji. 7 adalah jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama. Artinya, tiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.
Ketika biji diambil dari satu lubang, ia mengisi lubang yang lain, termasuk lubang induknya. Pelajaran dari fase ini adalah, tiap hari yang kita jalani, akan mempengaruhi hari-hari kita selanjutnya, dan juga hari-hari orang lain. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan apa yang akan terjadi pada masa depan kita. Apa yang kita lakukan hari ini bisa jadi sangat bermakna pula bagi orang lain.
"Biji diambil, kemudian diambil lagi, juga berarti bahwa hidup itu harus memberi dan menerima. Tidak bisa mengambil terus, kalau tidak memberi."
Biji diambil satu persatu, tidak boleh semua sekaligus. Maksudnya, kita harus jujur untuk mengisi lubang kita. Kita harus jujur mengisi hidup kita. Satu persatu, sedikit demi sedikit, asalkan jujur dan baik, lebih baik daripada banyak namun tidak jujur. Satu persatu biji yang diisi juga bermakna bahwa kita harus menabung tiap hari untuk hari-hari berikutnya. Kita juga harus mempunyai “simpanan/tabungan”, yaitu biji yang berada di lubang induk.
Strategi diperlukan dalam permainan ini agar biji kita tidak habis diambil lawan. Hikmahnya adalah, hidup ini adalah persaingan, namun bukan berarti kita harus bermusuhan. Karena tiap orang juga punya kepentingan dan tujuan yang (mungkin) sama dengan tujuan kita, maka kita harus cerdik dan strategis.
Pemenang adalah yang jumlah bijinya di lubang induk paling banyak, maksudnya adalah mereka yang menjadi pemenang/ mereka yang sukses adalah mereka yang paling banyak amal kebaikannya. Mereka yang banyak tabungan kebaikannya, mereka yang menabung lebih banyak, dan mereka yang tahu strategi untuk mengumpulkan rezeki.
Sedangkan dari pendidikan bagi anak, permainan coklak dapat dijadikan media pendidikan Matematika kelas I yang masih transisi dari TK ke SD. Karena dapat memperkenalkan metode berhitung dengan memakai media permainan ini.
Selain juga dapat memberikan pendidikan saling menghargai sesama teman karena bergantian mengisi lubang congklak. Mereka juga dilatih sabar mengisikan congklak dengan hati-hati, satu per satu.
Dari berbagam makna filosfi yang ada pada seni permainan tradional ini Anda akan diajak untuk memahami bersabar, berpikir, dan ulet dalam proses hidup dan kehidupan dalam mencapai puncak akhir kehidupan yang di simbolkan dengan terpenuhinya lubang besar atas biji-biji congklaknya.


0 komentar:

Posting Komentar